Jumat, 14 Agustus 2009

WiMAX Broadband Wireless Technology Access


Penggunaan teknologi kabel tembaga (contohnya DSL) dalam menyediakan akses broadband ke pengguna terkendala oleh rentang jarak antara rumah atau kantor pengguna dan jaringan penyedia layanan broadband. Masalah lain bagi pengguna adalah rendahnya laju data broadband akibat terbaginya bandwidth ke banyak pengguna di jaringan.

Rendahnya laju data juga dapat disebabkan oleh jauhnya jarak antara lokasi pengguna dengan sentra koneksi penyedia layanan. Penggunaan teknologi kabel tembaga sangat dibatasi oleh infrastruktur yang ada, sehingga permintaan pelanggan hanya terbatas pada daerah yang ada infrastrukurnya.

Masalah-masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan teknologi WiMAX yang nirkabel (wireless). WiMAX dikenal dengan standar 802.16, dapat melakukan transfer data pada kecepatan sekitar 65 MBps dalam radius jarak 15 km untuk menyediakan akses broadband bagi ribuan pelanggan dari sebuah base station.

Sistem WiMAX didesain dengan kemampuan sbb :
1. Memilki kemampuan transfer data (shared data rate) sampai dengan 65 Mbps.

Bagaimana WiMAX bekerja ?
2. Coverage yang luas, mampu mrenjangkau jarak hingga 15 km. Sehingga
walaupun lokasi kita terletak cukup jauh dari posisi Network Access Point
(NAP) yang dimiliki Provider, koneksi broadband tetap dapat dinikmati
dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan penggunaan leased line untuk
keperluan koneksi data.
3. Memberikan jaminan Quality of Service (QoS) yang fleksibel untuk berbagai
jenis trafik sesuai kebutuhan pengguna. Mendukung transfer data yang
bersifat real-time interaktif seperti Voice over IP (VoIP) dan aplikasi Video
dengan kualitas yang baik.
4. Memiliki sistem keamanan yang terintegrasi.
5. Hasil research menyatakan bahwa market share WiMAX vs Proprietary sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 terus menunjukkan peningkatan
yang signifikan.

Kelebihan dibandingkan jaringan akses lain yang berbasis kabel adalah:
1. Pengembangan jaringan yang cepat. Karena berbasis wireless, instalasi
perangkat hanya membutuhkan waktu yang singkat sehingga pengguna
dapat lebih cepat menikmati layanan tanpa menunggu terlalu lama.
2. Jangkauan yang lebih luas. Berbeda dengan jaringan DSL yang hanya dapat
digelar pada daerah yang tidak terlalu jauh dari sentral telepon, jaringan
WiMAX dapat menjangkau pelanggan dimana saja selama masih dalam area
coverage.
3. Penghematan biaya. Walaupun sistem WiMAX tidak murah, namun total
biaya investasi yang diperlukan lebih kecil dibandingkan jaringan akses
broadband lain yang berbasis kabel karena tidak adanya biaya untuk
investasi infrastruktur jaringan kabel. Penghematan biaya disisi Provider
pada akhirnya akan turut menurunkan biaya koneksi data yang dikeluarkan
oleh pengguna.
4. Peningkatan Revenue Infrastruktur WiMAX dari tahun ke tahun, khususnya
di Amerika Serikat sejak tahun 2004 yang hanya mencapai US$ 15 juta terus
mengalami kenaikkan yang sangat berarti dan diperkirakan tahun 2008
mencapai US $ 290 (1.933 % selama 5 tahun).
Pada saat ini jaringan berbasis IEEE 802.11 banyak digunakan sebagai backbone data oleh beberapa ISP. Bahkan beberapa menggunakannya sebagai jaringan koneksi pelanggan. Namun pada dasarnya IEEE 802.11 didesain untuk lingkungan indoor dan tidak cocok untuk keperluan outdoor. Selain masalah interferensi yang cukup tinggi dibeberapa tempat, IEEE 802.11 tidak memiliki kemampuan yang baik sebagai koneksi untuk keperluan broadband.

Sistem WiMAX sejak awal didesain untuk keperluan transfer data yang bersifat broadband serta memiliki kemampuan penanganan Quality of Service yang baik. Pemilihan WiMAX sebagai platform akses data merupakan pilihan yang efektif dan efisien.